Jaringan Komputer

Sunday, December 22, 2019

DHPC Server | Jaringan Komputer

Pengertian DHPC
DHPC (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut dengan DHCP Server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP di sebut dengan DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup denga memberikan referensi kepada DHCP Server.

Pada saat kedua DHCP client dihidupkan, maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapan menginisialisasti TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada client yang membutuhkan. lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Kelebihan DHCP

  1. memudahkan dalam treanfer data kepada PC client lain atau PC server.
  2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini di desain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
  3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
  4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
  5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter konfigurasi kepada client.

demikian yang dapat saya jelaskan mengenai DHCP, semoga bermanfaat.
Universitas Kuningan

Saturday, December 21, 2019

DNS | Jaringan Komputer

DNS
Domain Name Server atau yang sering kita kenal dengan DNS adalah sebuah sistem yang menghubungkan Uniform Resource Locator (URL) dengan Internet Protocol Address (IP Addres).
Normalnya untuk mengakses internet, Anda perlu mengetikan IP Addres sebuah web site. Cara ini sangat merepotkan, sebeb itu artinya anda harus mempunyai daftar lengkap IP Addres yang dikunjungi dan memasukannya secara manual.
DNS adalah sistem yang meringkas pekerjaan ini untuk anda. Kini anda hanya mengingat nama domain dan memasukannya ke dalam address bar. DNS kemudian akan menerjemahkan domain tersebut kedalam IP Addres yang komputer pahami.
Misalkan anda ingin memasukan google alih-alih menulis 172.217.0.142 ke dalam addres bar, Anda tinggal memasukan alamat google.com.\

FUNGSI DNS

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari jaringan komputer, baik dari segi teknis, maupun bagi kebutuhan user itu sendiri :
1. Mengidentifikasi komputer sebagai titik dalam suatu jaringan
Yang pertama, fungsi dari layanan DNS pada komputer dan jaringan internet ini adalah untuk mengidentifikasi komputer user sebagai suatu titik di dalam jaringan, yang sudah terhubung. Setiap komputer yang sudah terhubung ke dalam jaringan, terutama jaringan internet juga akan memiliki sebuah alamat tersendiri, yaitu alamat IP atau IP address. Dengan adanya layanan DNS ini, maka jaringan internet dapat mengidentifikasi komputer yang ada sebagai sebuah titik atau bagian kecil yang sudah terhubung ke dalam jaringan.
Ibaratnya, DNS seperti tanda pengenal yang biasa dikenakan oleh pegawai kantoran. Dalam tanda pengenal tersebut, terdapat nama, foto dan juga nomor induk pegawai. Sama seperti hal tersebut, DNS memberikan informasi mengenai identitas IP address pada suatu komputer, sehingga dapat dikenali sebagai satu kesatuan yang sudah terhubung ke dalam jaringan komputer.
Hal ini juga berlaku untuk data-data yang di kirimkan melalui internet, ermasuk menjaga komputer dari penerimaan hal-hal yang bersifat tak aman. Untuk itu pemasangan firewall perlu diberlakukan dengan berdasarkan dns dan juga alamat ip sebuah komputer.

2. Menyediakan alamat IP untuk setiap host
Fungsi berikutnya dari DNS adalah untuk kenyediakan alamat IP untuk tiap – tiap host yang terhubung di dalam internet. Host merupakan rumah dari para pengembang website, dimana setiap website atau situs internet menggunakan host agar dapat diakses oleh kalangan umum.
Untuk dapat mengidentifikasi alamat IP dari tiap tiap host tersebut, maka digunakanlah DNS, sehingga nantinya tiap – tiap host yang terhubung ke dalam jaringan internet akan memilki IP address masing – masing.
3. Mendata setiap server surat yang menerima email pada tiap – tiap domain
DNS juga memiliki fungsi dan peran yang penting dalam penggunaan server, terutama mail server. Ketika mail server bekerja, dalam menerima dan meneruskan sebuah email, DNS bekerja dengan cara melakukan pendataan terhadap segala macam surat elektronik yang melakukan aktivitas, baik email masuk dan keluar di dalam mail server tersebut.
Ibaratnya, DNS bisa disebut sebagai seorang supervisor yang melihat dan mengawasi, serta mencatat segala bentuk aktivitas yang ada dan menyimpannya. 
4. Menterjemahkan nama domain ke dalam IP address, dan sebaliknya 
Selain host, sebuah web browser atau situs dai dalam internet juga membutuhkan domain. Beberapa domain yang biasa digunakan adalah .com .org .sch .ac dan sebagainya. Secara kasat mata, tentu yang kita ketahui dari sebuah alamat situs adalah domainnya. Namun tidak demikian dalam pembacaan yang dilakukan di dalam jaringan internet.
Setiap domain nantinya akan memilki IP address masing – masing. Disinilah DNS memiliki peranan yang penting. Tanpa adanya IP address pada masing – masing domain, maka komputer dan jaringan internet tidak akan menemukan alamat atau situs yang akan dituju.
Karena itu, DNS sangat penting peranannya dalam jaringan internet, dalam menterjemahkan nama domain ke dalam IP address, sehingga dapat dibaca dan mudah dipahami oleh komputer juga keseluruhan jaringan internet.
5. Mempermudah komputer dalam mengidentifikasi alamat website
Dalam mengidentifikasi keseluruhan alamat website atau situs pun DNS sangat membantu. Jadi komputer tidak perlu kesulitan dalam mengidentifikasi alamat IP dari sebuah situs juga sebaliknya.
Dengan DNS maka secara otomatis komputer sudah bisa mengidentifikasi IP address dari sebuah situs atau website, dan kebalikannya, komputer juga mengetahui alamat dari sebuah situs dengan cara membacanya melalui IP address.
6. User tidak perlu menghafalkan alamat IP dari setiap situs web
Bayangkan apabila tidak ada DNS didalam jaringan komputer. Sebuah jaringan komputer tidak dapat membaca alamat web yang kita tuliskan pada web browser. Misalnya kita menuliskan www.facebook.com maka tanpa adanya DNS, komputer tidak akan dapat menemukan halaman web tersebut.
Komputer hanya akan bisa menemukan sebuah alamat web tersebut ketika sudah mengidentifikasi IP address dari alamat tersebut. Nah, apabila tidak ada DNS, maka user akan kerepotan, karena harus menghapal IP address dari setiap situs yang ada.
Bayangkan bagaimana repotnya user apabila harus menghafalkan IP address dari banyak situs. Karena itu, dengan adanya DNS, user tidak perlu menghafalkan IP Address dari tiap situs, karena cukup dengan menuliskan link dan domain, komputer akan mengidentifikasi IP Address dari situs yang akan kita kunjungi
7. Melakukan pencarian alamat host
Fungsi DNS berikutnya adalah seperti seorang kurir pengantar paket yang biasa kita gunakan jasanya. DNS berfungsi untuk mencari lokasi dan alamat dari host yang kita ketikkan pada web browser, atau situs yang kita kunjungi.
Secara otomatis, DNS akan langsung dengan mudah mendapatkan lokasi dari host yang ada, lengkap dengan IP address host, IP address domain, dan IP address dari situs yang akan kita kunjungi tersebut. Pokoknya, dengan adanya DNS pada jaringan komputer ini, sama seperti kita kita berbelanja online, hanya tingal duduk, dan kemudian situs anda akan langsung tampil pada web browser yang anda gunakan.
8. Melakukan pencarian pada data cache
Selain melakukan pencarian pada host, DNS juga berfungsi untuk melihat dan juga mencari pada data cache. Ketika DNS melihat dan mencai di data cache, maka DNS tidaak perlu berkejra lebih berat untuk mengidentifikasi dan mencari di dalam domain atau host. Cukup dengan mencari di data cache, yang sudah pernah dikunjungi sebelumnya.
Hal ini akan membuat proses output situs yang kita request akan menjadi lebih cepat, dan tidak selama ketika DNS mencari data dan juga informasi address pada host ataupun domain.
Demikian yang dapat saya jelaskan mengenai DNS, semoga bermanfaat.
Universitas Kuningan


Friday, December 20, 2019

Routing Static dan Dynamic | Jaringan Komputer

Pengertian Routing Static
Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/ pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Ciri-ciri routing static adalah sebagai berikut :

  • jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
  • pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
  • biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
Cara kerja routing static ada 3 bagian yaitu :
Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan

  • router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima oleh tabel routing.
  • admin jaringan menggunakan perintah Ip router secara manual untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.
  • ada beberapa parameter yang ada pada routing, yaitu :

  1. Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan.
  2. Gateway adalah datagram yang dapat di capai melalui antarmuka.
  3. Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan router melalui alamat IP
  4. Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router.
Keuntungan menggunakan Routing Static

  1. Meringankan kinerja processor router
  2. Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket.
  3. Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis.
  4. Routing statis kebal dari segala macam usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak trafic.
Kerugian menggunakan Routing Statis

  1. Administrator harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan.
  2. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil.
  3.  Administrasinya cukup rumit dibandingkan routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual.
Pengertian Routing Dinamis
Dynamic routing adalah fungsi dari routing protocol yang berkomunikasi dengan router yang lain untuk saling meremajakan (update) tabel routing yang ada. Dengan demikian, administrator tidak perlu melakukan updateing jalur (path) jika terjadi perubahan jalur transmisi (path). Dynamic routing umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang besar dan kompleks.
Dynamic routing dibagi menjadi 2, yaitu :

  1. Interior Gateway Protocol
  2. Exterior Gateway Protocol
Open Shortest Path First (OSPF) adalah routing dynamic yang masing router memiliki tabel daftar ID dari router-router yang terkoneksi. Jalan yang akan dilalui adalah router yang nilainya terpendek (sesuai dengan namanya). Routing model ini termasuk smart route karena jika terputus akan mencari jalan lain secara otomatis.
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. update ini adversite sumua jaringan dalam AS.
Routing Information Protocol (RIP) adalah protokol routing dinamik yang berbasis distance vector. RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router. RIP menghitung routing terbaik berdasarkan penghitungan HOP. RIP membutuhkan waktu untuk melakukan cinverge. RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang kecil dari pada protocol lainnya.
Dynamic Routing merupakan metode yang peling umum digunakan. Mengapa? karena jika kita menggunakan metode static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua router secara manual dan ini tidak mungkin untuk seorang network administrator. Dengan menggunakan static routing kita membutuhkan banyak konfigurasi, sedangkan pada dynamic routing kita dapat mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dynamic routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang digunakan. Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi masukan masukan ke router tabel secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi Routing Table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.

demikian penjelasan mengenai Routing static dan Routing Dynamic, semoga bermanfaat.
kunjungi juga website resmi Universitas Kuningan :
Universitas Kuningan